Sabtu, 26 Mei 2012

Food & Beverage Organization Chart

Hotel adalah salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan bagian untuk jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman, serta jasa lainnya bagi masyarakat umum yang dikelola secara komersil (Keputusan Menteri Parpostel no KM 94/HK103/MPPT 1987)

Hotel terbagi menjadi beberapa departemen. Salah satunya adalah Food & Beverage Deparment. Departemen ini bertanggung jawab dalam membuat dan menyajikan makanan dan minuman di outlet-outlet yang hotel miliki.

Food & Beverage Department dibagi menjadi dua. Yaitu departemen yang bertugas dalam membuat makanan atau sering disebut Kitchen Department dan departemen yang bertugas membuat minuman serta menyajikan makanan dan minuman itu sendiri yang sering disebut Service Department.

Biasanya sebuah hotel memiliki beberapa outlet yang menjadi tanggung jawab dari Food & Beverage Department. Banyak atau sedikit outlet yang dimiliki oleh sebuah hotel tergantung dari hotel itu sendiri. Outlet yang lazim dimiliki adalah Restoran, In Room Dining (Room Service), Bar  dan Banquet.

Jumlah karyawan disesuaikan dengan outlet yang dimiliki. Dibawah ini adalah struktur organisasi di Kitchen Department.


Dan ini adalah struktur organisasi dari Service Department. 


Struktur organisasi di setiap hotel berbeda-beda. Namun yang disajikan diatas adalah struktur organisasi secara umum. Sebuah jabatan itu ada atau tidak ada tergantung kebutuhan. Semakin banyak outlet maka struktur pun akan berubah. Dan struktur juga dipengaruhi oleh besar-kecilnya outlet dan keramaian outlet tersebut.
Semakin besar suatu outlet maka memungkinkan semua posisi jabatan akan terisi. Dan sebaliknya, semakin kecil sebuah outlet maka pasti ada posisi yang yang tidak diperlukan.

Keep smile and up your service!
@sansansofyan

Jumat, 25 Mei 2012

Tidak Pernah Malu Menjadi Seorang Pelayan

Are you a waiter or a waitress?

Love your job!

Aku adalah seorang pelayan. Dan aku mencintai pekerjaanku.

Dulu ketika aku lulus SMA tidak pernah sedikitpun terbesit untuk menjadi seorang pelayan. Yang aku cita-citakan adalah menjadi seorang pengacara atau seorang psikolog. Tapi ternyata dunia tidak bisa berkompromi dengan seorang bocah lulusan SMA dengan keuangan yang terbatas. Dunia memaksaku menjadi seorang pelayan.

Pelayan berasal dari kata layan/ melayani. Dalam KBBI 'layan-melayani' adalah suatu tindakan membantu menyiapkan (mengurus) apa-apa yang diperlukan seseorang. Sedangkan 'pelayan' adalah orang yang melayani.

Melayani orang lain tidak berarti aku menjadi hina. Aku senang melayani mereka karena dengan adanya mereka Tuhan menitipkan sebagian rejeki-Nya untukku.

Kenapa aku mencintai pekerjaanku?
1. Aku bisa bertemu dengan orang banyak dan bisa mendengarkan cerita-cerita mereka.
2. Aku bisa ke luar negeri dengan bekerja di kapal pesiar.
3. Aku bisa bekerja di luar negeri karena dunia waiter itu universal.
4. Ini bukan pekerjaan eksak. Ini adalah sebuah pekerjaan sosial.
5. Aku bisa mendapatkan uang tambahan dari tips.
6. Aku tidak perlu kuliah selama 4 tahun dan mendapatkan gelar sarjana untuk pekerjaan ini.
7. Penghasilanku lumayan.
8. Karir di dunia perhotelan tidak stuck di level terendah. Pengalaman dan kemampuan lebih diutamakan.
9. Seseorang bisa menjadi seorang General Manager di sebuah hotel walaupun awalnya seorang waiter.
10. Pekerjaanku halal.

Tugas seorang waiter hanya satu. Melayani dengan baik.

“Look after the customer and the business will take care of itself” – Ray Kroc, founder of McDonald’s
Keep your smile and up your service!
@sansansofyan