Jumat, 25 Mei 2012

Tidak Pernah Malu Menjadi Seorang Pelayan

Are you a waiter or a waitress?

Love your job!

Aku adalah seorang pelayan. Dan aku mencintai pekerjaanku.

Dulu ketika aku lulus SMA tidak pernah sedikitpun terbesit untuk menjadi seorang pelayan. Yang aku cita-citakan adalah menjadi seorang pengacara atau seorang psikolog. Tapi ternyata dunia tidak bisa berkompromi dengan seorang bocah lulusan SMA dengan keuangan yang terbatas. Dunia memaksaku menjadi seorang pelayan.

Pelayan berasal dari kata layan/ melayani. Dalam KBBI 'layan-melayani' adalah suatu tindakan membantu menyiapkan (mengurus) apa-apa yang diperlukan seseorang. Sedangkan 'pelayan' adalah orang yang melayani.

Melayani orang lain tidak berarti aku menjadi hina. Aku senang melayani mereka karena dengan adanya mereka Tuhan menitipkan sebagian rejeki-Nya untukku.

Kenapa aku mencintai pekerjaanku?
1. Aku bisa bertemu dengan orang banyak dan bisa mendengarkan cerita-cerita mereka.
2. Aku bisa ke luar negeri dengan bekerja di kapal pesiar.
3. Aku bisa bekerja di luar negeri karena dunia waiter itu universal.
4. Ini bukan pekerjaan eksak. Ini adalah sebuah pekerjaan sosial.
5. Aku bisa mendapatkan uang tambahan dari tips.
6. Aku tidak perlu kuliah selama 4 tahun dan mendapatkan gelar sarjana untuk pekerjaan ini.
7. Penghasilanku lumayan.
8. Karir di dunia perhotelan tidak stuck di level terendah. Pengalaman dan kemampuan lebih diutamakan.
9. Seseorang bisa menjadi seorang General Manager di sebuah hotel walaupun awalnya seorang waiter.
10. Pekerjaanku halal.

Tugas seorang waiter hanya satu. Melayani dengan baik.

“Look after the customer and the business will take care of itself” – Ray Kroc, founder of McDonald’s
Keep your smile and up your service!
@sansansofyan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar